Tips Menyuburkan dan Melebatkan Tanaman Buah Dalam Pot (Tabulampot)

Ini Dia Tips Menyuburkan dan Melebatkan Tanaman Buah Dalam Pot (Tabulampot), Sekaligus Mencegah Bunganya Rontok
Memiliki tanaman buah di dalam pot (tabulampot), adalah suatu hobby atau kesenangan tersendiri, apalagi kalau tanaman buah tersebut tumbuh subur dan berbuah lebat. Tabulampot biasanya diletakkan di pekarangan rumah, jadi sebetulnya bisa kita rawat secara intensif. Kalau tanamannya subur dan berbuah dengan baik, tabulampot bisa menjadi “obat” penghibur hati bersama keluarga smile emotikon
Mungkin di antara Sahabat Organik ada juga yang memiliki tabulampot di rumah, entah itu jambu, rambutan, sawo, jeruk, nangka, mangga, belimbing, lengkeng, anggur, atau bahkan buah naga. Namun, tidak sedikit dari Sahabat yang mengalami kesulitan bagaimana merawat tanaman-tanaman tersebut agar tumbuh subur dan berbuah lebat. Mengupayakan tanaman buah untuk bisa berbuah mungkin bagaikan sebuah “misteri” yang sulit dipecahkan oleh sebagian pecinta tanaman buah. Bertahun-tahun memiliki tanaman buah di pekarangan rumah, kok sulit sekali berbuah?? Sekalipun berbuah, buahnya unyil-unyil dan sering rontok… Kenapa, sih???
Nah, pada kesempatan ini, saya ingin berbagi tips dan pengalaman menanam dan merawat tanaman buah di dalam pot, atau bahkan di Tanah pekarangan, sehingga tanaman kita dapat tumbuh dengan subur, cepat berbunga, dan berbuah lebat. Dan yang terpenting lagi, bunga dan buahnya tidak berguguran/rontok.
1. Menyiapkan Media Tanam untuk Tabulampot
Tentu ada berbagai jenis media yang biasa dipakai untuk menanam tanaman buah di dalam pot. Namun, pada kesempatan ini saya hanya merekomendasikan apa yang sudah saya “uji” saja dari pengalaman, yakni:
Tanah : 1 bagian
Sekam padi/serbuk gergaji: 2 bagian -> bagus untuk pertumbuhan jamur penyubur
Kotoran ayam/burung/kelelawar/walet: 2 bagian -> bagus untuk bunga dan buah
Kompos/Kotoran sapi/kambing/kuda : 1 bagian -> bagus untuk daun dan tunas
Sebagai contoh, Sahabat bisa menggunakan media berikut:
Tanah 1 ember + Kotoran Ayam 2 ember + Kotoran Kambing 1 ember + Serbuk Gergaji 2 ember.
Sudah tentu komposisi ini disesuaikan dengan kapasitas pot Anda.
Dengan kombinasi bahan-bahan di atas, insya Allah tanaman buah akan subur tanpa terlalu bergantung pupuk sintetis/kimia. Bila pun merasa dibutuhkan, kasih secuil saja pupuk NPK.
Tabulampot saya, tumbuh subur tanpa secuil pun pupuk kimia.
Gambar 1. Tabulampot saya, tumbuh subur tanpa secuil pun pupuk kimia.
2. Semua bahan/media dicampur dan diaduk sampai merata.
3. Kemudian media disiram larutan NOPATEK. (opsional)
Nopatek ini selain untuk menangkal jamur penyakit/pathogen, juga dapat menyuburkan tanah dan memacu pertumbuhan tanaman.
Dosis penggunaannya: 1 sdm peres NOPATEK + AIR 10 ltr. Gunakan embrat untuk menyiram. Penyiraman jangan sampai becek, cukup media menjadi sedikit lembab saja.
Dengan melibatkan Nopatek, alhamdulillah tunas-tunas dan cabang-cabang baru bermunculan lebih cepat.
Gambar 2. Dengan melibatkan Nopatek, alhamdulillah tunas-tunas dan cabang-cabang baru bermunculan lebih cepat.
3. Masukkan Media ke Dalam Pot, Dan Istirahatkan 14 Hari
Media yang sudah diberi perlakuan NOPATEK selanjutnya kita masukkan ke dalam tong atau pot tanam. Istirahatkan media selama minimal 14 hari, tanpa perlakuan apa pun. Usahakan media di dalam pot ini ditutup, misalnya dengan karung kedap air, dan simpan di tempat teduh/tidak terpapar sinar matahari dan air hujan.
Mengistirahatkan media ini sangat penting, terutama agar pupuk kandang dingin dan matang dulu, gas racun dari pupuk kandangnya menguap, dengan demikian tanaman kita nanti terhindar dari penyakit. Lebih dari itu, nutrisi atau makanan dari pupuk kandang menjadi “siap makan” oleh tanaman.
4. Penanaman
Setelah media diistirahatkan 14 hari (2 minggu), maka bibit tanaman buah sudah bisa kita pindah tanam ke pot.
5. Perawatan
Perawatan taanaman buah di dalam pot sebetulnya tidak rumit-rumit amat, karena hanya meliputi perlakuan-perlakuan berikut:
Penyiraman rutin (jangan sampai kekeringan, jangan sampai terlalu basah).
Pemangkasan (bila terlalu rimbun atau ada bagian tanaman yg rusak)
Pemupukan susulan (minimal 2 bulan sekali, dengan resep di atas)
Penanggulangan hama dan penyakit (usahakan menggunakan produk-produk pestisida ramah lingkungan/organik)
Pastikan tanaman mendapatkan sinar matahari penuh setiap hari.
Agar Cepat Berbunga dan Buahnya Lebat?
Sebetulnya dengan formula media tanam di atas, insya allah tanaman Anda akan berbuah dengan baik. Namun, terkadang kita ada keinginan agar hasilnya lebih maksimal, lebih dari yang lain. Misalnya berbuah lebih cepat dan buahnya buanyak. Nah, kalo ini urusannya, maka tanaman Anda mau nggak mau harus diberi “sentuhan khusus”. Seperti yang telah dikupas pada artikel sebelumnya (Kok, Bunting Duluan..??), pemberian hormon perangsang buah/ZPT termasuk salah satu alternatif untuk mendorong tanaman agar cepat berbuah dan berproduksi lebih maksimal. Jadi, boleh tuh Anda coba… smile emotikon
Setelah pemberian hormon, tanaman buah pun mulai berbunga.
Gambar 3. Setelah pemberian hormon, tanaman buah pun mulai berbunga.
Saya cukup menggunakan POC BMW untuk merangsang bunga ini. Sahabat bisa menyemprotkannya ke daun atau mengocorkannya ke sekitar perakaran tanaman. Bisa pula mengoleskannya pakai kuas ke kulit batang tanaman (setelah kulitnya dikupas/dikerok sedikit).
Bunga bermunculan di hampir setiap pucuk.
Gambar 4. Bunga bermunculan di hampir setiap pucuk.
Stroberi yang ditanam sebagai tanaman pendamping, pun ikut-ikutan berbuah lebat!
Gambar 5. Stroberi yang ditanam sebagai tanaman pendamping, pun ikut-ikutan berbuah lebat!
Pupuk Organik Cair BMW
Agar Bunga Tidak Rontok?
Yang ini juga tak kalah penting. Meskipun bunganya banyak dan terus bermunculan, sepertinya tidak ada artinya kalau berakhir dengan kerontokan. Bagaimana mensiasatinya?
Sahabat, ada beberapa hal vital yang perlu diwaspadai pada saat tanaman Anda sedang berbunga/berbuah. Jika saja faktor-faktor ini luput dari pengawasan-terlebih pada tanaman yang ditanam di media pot-maka peluang kerontokan sangat besar.
Air – Jangan sampai tanaman kekeringan/kekurangan air.
Angin – Ada beberapa jenis tanaman yang bunganya sensitif terhadap tiupan angin.
Hama & penyakit – Beberapa jenis hama, seperti ulat, serangga dan kutu-kutuan (thrips/aphid/tungau/kutu putih/kutu kebul) seringkali menyebabkan bunga rontok. Contohnya saja jika bunga-bunga tanaman mangga atau rambutan Anda dikerubungi semut, itu sering membuat bunga rontok karena di situ biasanya ada koloni hama kutu yang rakus menghisap cairan tanaman. Untuk mengatasi ancaman hama, kalau memang tidak bisa ditendang dengan cara manual, cobalah tanggulangi dengan produk-produk anti-hama (tetapi yang ramah lingkungan).
Ketimpangan unsur hara tertentu.
Fase berbunga adalah masa-masa kritis.. jadi, waspadai faktor-faktor di atas!
Gambar 6. Fase berbunga adalah masa-masa kritis.. jadi, waspadai faktor-faktor di atas!




Comments