Cara membasmi ulat tanah

Ulat Tanah? Sikat Saja dengan ANTILAT !!
Senja hari, saat saya merawat tanaman-tanaman di depan rumah, perhatian saya teralihkan pada beberapa bagian tanaman rumput gajah mini yang ditanam beberapa minggu lalu. Bukan karena rumput saya bermasalah, karena pertumbuhannya alhamdulillah subur. Namun ada beberapa rumput yang nampaknya terserang hama.
Rumput gajah mini di depan rumah
Gambar 1. Rumput gajah mini di depan rumah.
Semula, saya kira rumput yang satu ini terserang jamur karena dari jauh tampak diselimuti serabut-serabut putih mirip kapas atau rumah laba-laba. Namun setelah diperhatikan lebih dekat, nampaknya daun-daun rumput tersebut pada robek bekas gigitan. Saya pun langsung menebak kalau ini ulah dari Agrotis ipsilon, si ulat tanah!
Rumput gajah mini yang robek-robek daunnya dilahap ulat.
Gambar 2. Rumput gajah mini yang robek-robek daunnya disantap ulat.
Saya mencoba memeriksa di sekitar rumput yang terserang, adakah gerangan si ulat. Senja menjelang maghrib, biasanya sudah menjadi tradisi bagi para ulat untuk dinner alias gentayangan mencari makanan sampai malam. Dan, tampaknya saya tidak perlu bersusah payah, dalam beberapa detik saja, saya menemukan satu ekor yang sangat mungil dan menggelitik… smile emotikon
Ditemukan seekor Agrotis ipsilon.
Gambar 3. Ditemukan seekor Agrotis ipsilon.
Ipsilon merupakan salah satu dari puluhan (atau mungkin seratusan lebih) spesies ulat dari genera (genus) Agrotis. Khusus untuk yang satu ini, tubuhnya bercorak hijau keunguan sampai coklat, dan bermotif garis abu-abu dan memiliki bintik-bintik. Meskipun begitu, corak tersebut akan berbeda-beda sesuai dengan perkembangan usianya.
Penampakan lebih dekat si ulat tanah.
Gambar 4. Penampakan lebih dekat si ulat tanah.
Sasaran Empuk
Ulat tanah termasuk hama penting pertanian dan menyantap hampir semua jenis tanaman; mulai dari rumput, sayuran (sawi, causin, brokoli, selada, dll.), padi-padian, kacang-kacangan, umbi-umbian, dan tanaman palawija penting lainnya (seperti cabai, paprika, tomat, terong, kentang, dll.). Begitu pun tanaman buah dan perkebunan (seperti stroberi, tembakau, alfalfa, kapas, dll.).
Seberapa Dahsyat Serangannya?
Para petani sering dibuat dongkol akibat ulah si ulat ini, karena tanaman di ladang seringkali “termutilasi” atau terpenggal-penggal dalam semalam saja, terutama tanaman muda atau yang baru ditanam. Meskipun tidak menghancurkan seluruh populasi tanaman dan kerusakannya tidak serentak, namun dalam serangan yang parah bisa memusnahkan separuh populasi tanaman.
Dampak dari "serangan fajar" si ulat tanah.
Gambar 5. Dampak dari “serangan fajar” si ulat tanah. Tanaman terpenggal-penggal bagaikan kapal pecah…
Bagi petani cabai, mungkin sudah tidak asing bila di minggu-minggu pertama, tanaman yang baru ditanam di ladang tiba-tiba pada putus batang dan tangkai daunnya pada keesokan harinya, dan insiden itu terus berlanjut satu demi satu di hari-hari berikutnya. Yang bikin kesal, si ulat ini sulit sekali terdeteksi batang idungnya… smile emotikon Kehadirannya bagaikan “hantu”, dan itu wajar karena di siang hari mereka istirahat dan ngumpet di dalam tanah sehingga sulit ditemukan.
Menurut para ahli, seekor ulat tanah dapat mengonsumsi lebih dari 4 meter persegi dedaunan selama berkembang… Ck ck ck… Mereka makan di atas tanah sampai sekitar instar keempat. Setelah itu mereka melakukan kerusakan besar pada tanaman dengan memotong tanaman muda di permukaan tanah. Sehingga wajar bila di banyak negara, ulat tanah dianggap hama yang serius.
Korban lain dari aksi ulat tanah.
Gambar 6. Korban lain dari aksi ninja ulat tanah.
Bagaimana Cara Pengendaliannya?
Mengganyang ulat tanah bukan hal mudah. Para petani sering dibuat pusing tujuh keliling karena sulitnya diberantas. Disemprot pakai insektisida kimia pun seolah sia-sia, karena memang si ulat ngumpet di dalam tanah. Sementara kalau mau “ketemu” mereka, nyemprotnya harus senja hari atau malam hari. Namun hal ini sangat berisiko dan tidak dianjurkan karena bisa menciptakan kondisi yang terlalu lembap di sepanjang malam bagi tanaman, di mana dapat berpotensi mengundang penyakit (jamur patogen) yang bisa berakibat lebih fatal.
Jadi harus bagaimana..???
Sahabat TaniOrganik, sebetulnya ada cara alami yang bisa kita usahakan untuk menjaga tanaman muda dari serangan ulat tanah. Namun agar lebih efektif, cara ini sebaiknya dilakukan pada saat tanam. Cukup campurkan segenggam abu kayu atau abu dapur dengan tanah ke lubang tanam. (Gunakan abu kayu, bukan abu sekam padi). Sahabat tahu, ulat tanah akan merasa “ngeri” dengan kehadiran abu kayu… jadi alih-alih bermukim di akar tanaman, mereka mungkin berfikir lebih aman kalau pergi dan “indekos” di bawah rerumputan liar smile emotikon
(Dalam kasus tanaman sudah terlanjur ditanam, cobalah campurkan saja abu tersebut di sekitar perakaran tanaman).
Alternatif Lainnya?
Nah, masih ada cara lainnya bagi Sahabat yang tidak mau repot mencari abu kayu, yaitu cukup gunakan ANTILAT. Dengan formula baru mulai Juli 2013, kini produk insektisida organik ANTILAT telah semakin diperkaya kandungannya, sehingga insya alloh dapat mengendalikan hama ulat (termasuk ulat tanah) jauh lebih dahsyat lagi.
Insektisida organik ANTILAT
Insektisida organik ANTILAT
Cara kerja dari ANTILAT adalah menangkal hama ulat tanah ini dengan aroma yang sangat tidak disukainya. Ketika Sahabat menyemprotkannya ke tanaman dan mengocorkannya ke perakaran tanaman, maka akan tercipta suatu kondisi di mana hama ulat sangat tidak kerasan untuk tinggal, yang pada akhirnya mereka pun akan pergi meninggalkan tanaman budidaya kita. Memang, kini ramuan ANTILAT ini “luar biasa” aroma baunya. Jangankan hama, kami saja sering mual-mual pengen muntah saat meramunya… smile emotikon
Jadi, silakan bila di antara Sahabat Tani Organik yang memerlukan produk ANTILAT, cukup layangkan sms ke nomor kami:085310234897 / BBM 7DB76534



<<< </

Comments