Cara Mencegah Buah Tomat Busuk di Ujung (Blossom End Rot)
Tomat lebat terhindar dari busuk buah
Ketika tanaman tomat sahabat mulai berbuah, pada kasus-kasus tertentu kadang dijumpai gejala busuk di ujung buahnya yang membuat para petani bingung
blossom-end-rot pada tomat dan cabai
Gejala blossom end rot pada buah tomat dan cabai
Apa Penyebab Blossom End Rot?
Seperti yang kita ketahui. tanaman membutuhkan kalsium yang cukup untuk mengembangkan buah yang sehat. Ketika tanaman tomat (atau paprika, atau cabe, atau terong) Anda tidak mendapatkan kalsium yang cukup dari tanah, maka busuk di ujung buah dimulai.
Ada banyak faktor yang dapat membatasi kemampuan tanaman untuk menyerap kalsium, beberapa yang utama dikarenakan:
fluktuasi kelembaban tanah
kelebihan nitrogen dalam tanah
kerusakan akar akibat praktik budidaya yang tidak benar (seperti ketika Anda menggunakan garu atau cangkul untuk membersihkan gulma)
tanah yang terlalu dingin
keasaman tanah yang terlalu tinggi atau terlalu rendah
terlalu banyak pupuk yang kita taburkan yang menyebabkan tanaman tumbuh terlalu cepat sementara kalsium tidak dapat “diangkut” ke tanaman cukup cepat.
Bagaimana Mencegah Blossom End Rot?
Langkah pertama dalam mencegah blossom end rot adalah ketika Anda menanam. Jika Anda baru mulai untuk menanam, sebaiknya tanah Anda diuji terlebih dahulu tingkat pH tanahnya. Tomat menyukai tingkat pH tanah 6,0-6,5. Tingkat pH tanah yang lebih rendah atau lebih tinggi dapat membuka peluang munculnya blossom end rot.
Jika pH tanah Anda tinggi, Anda bisa menurunkannya dengan menaburkan bubuk kopi atau kompos atau pupuk kandang yang telah dikomposkan. Untuk meningkatkan pH tanah Anda, maka taburkan abu kayu atau abu dapur, atau kulit telur yang dihancurkan, atau dolomit/kapur pertanian, atau kalsit, atau gipsum tepung. Aduklah dengan tanah salah satu bahan tersebut saat pertama kali Anda mengolah lahan.
Jika Anda menggunakan pupuk kimia, gunakan yang rendah nitrogen dan fosfor tinggi, dan tidak berlebihan memberikan pupuk.
Pertahankan tingkat kelembaban tanah, sehingga konsisten sepanjang musim tanam. Seringnya kekurangan air dalam tanah akan memicu munculnya blossom end rot. Oleh karena itu, penting sekali untuk memperhatikan pengairan. Gunakan pula mulsa untuk membantu menjaga tingkat kelembaban tanah.
Saat muncul buah terserang blossom end rot, segera petik saja untuk menjaga energi tanaman dari memproduksi buah-buah yang tidak berkualitas.
Jika sahabat memiliki sumber tepung tulang, bisa ditaburkan ke tanah untuk menyuplai kalsium. Tepung tulang kaya akan kalsium.
Jika sahabat menginginkan solusi lebih cepat dalam mengatasi blossom end rot, silakan semprot tanaman tomat atau cabai Anda secara rutin dengan POC BMW. POC BMW mengandung kalsium yang siap diserap langsung oleh tanaman melalui daun-daun. Selain itu, POC BMW juga bisa sekaligus merangsang lebatnya buah dan memperbesar buah. Monggo dicoba…
Berikut ini kami tampilkan budidaya tomat kami di pekarangan dengan penerapan POC BMW. Hasilnya alhamdulillah luar biasa, tomatnya lebat dan besar-besar, membuat para tetangga yang lewat berdecak kagum
Ketika tanaman tomat sahabat mulai berbuah, pada kasus-kasus tertentu kadang dijumpai gejala busuk di ujung buahnya yang membuat para petani bingung
blossom-end-rot pada tomat dan cabai
Gejala blossom end rot pada buah tomat dan cabai
Apa Penyebab Blossom End Rot?
Seperti yang kita ketahui. tanaman membutuhkan kalsium yang cukup untuk mengembangkan buah yang sehat. Ketika tanaman tomat (atau paprika, atau cabe, atau terong) Anda tidak mendapatkan kalsium yang cukup dari tanah, maka busuk di ujung buah dimulai.
Ada banyak faktor yang dapat membatasi kemampuan tanaman untuk menyerap kalsium, beberapa yang utama dikarenakan:
fluktuasi kelembaban tanah
kelebihan nitrogen dalam tanah
kerusakan akar akibat praktik budidaya yang tidak benar (seperti ketika Anda menggunakan garu atau cangkul untuk membersihkan gulma)
tanah yang terlalu dingin
keasaman tanah yang terlalu tinggi atau terlalu rendah
terlalu banyak pupuk yang kita taburkan yang menyebabkan tanaman tumbuh terlalu cepat sementara kalsium tidak dapat “diangkut” ke tanaman cukup cepat.
Bagaimana Mencegah Blossom End Rot?
Langkah pertama dalam mencegah blossom end rot adalah ketika Anda menanam. Jika Anda baru mulai untuk menanam, sebaiknya tanah Anda diuji terlebih dahulu tingkat pH tanahnya. Tomat menyukai tingkat pH tanah 6,0-6,5. Tingkat pH tanah yang lebih rendah atau lebih tinggi dapat membuka peluang munculnya blossom end rot.
Jika pH tanah Anda tinggi, Anda bisa menurunkannya dengan menaburkan bubuk kopi atau kompos atau pupuk kandang yang telah dikomposkan. Untuk meningkatkan pH tanah Anda, maka taburkan abu kayu atau abu dapur, atau kulit telur yang dihancurkan, atau dolomit/kapur pertanian, atau kalsit, atau gipsum tepung. Aduklah dengan tanah salah satu bahan tersebut saat pertama kali Anda mengolah lahan.
Jika Anda menggunakan pupuk kimia, gunakan yang rendah nitrogen dan fosfor tinggi, dan tidak berlebihan memberikan pupuk.
Pertahankan tingkat kelembaban tanah, sehingga konsisten sepanjang musim tanam. Seringnya kekurangan air dalam tanah akan memicu munculnya blossom end rot. Oleh karena itu, penting sekali untuk memperhatikan pengairan. Gunakan pula mulsa untuk membantu menjaga tingkat kelembaban tanah.
Saat muncul buah terserang blossom end rot, segera petik saja untuk menjaga energi tanaman dari memproduksi buah-buah yang tidak berkualitas.
Jika sahabat memiliki sumber tepung tulang, bisa ditaburkan ke tanah untuk menyuplai kalsium. Tepung tulang kaya akan kalsium.
Jika sahabat menginginkan solusi lebih cepat dalam mengatasi blossom end rot, silakan semprot tanaman tomat atau cabai Anda secara rutin dengan POC BMW. POC BMW mengandung kalsium yang siap diserap langsung oleh tanaman melalui daun-daun. Selain itu, POC BMW juga bisa sekaligus merangsang lebatnya buah dan memperbesar buah. Monggo dicoba…
Berikut ini kami tampilkan budidaya tomat kami di pekarangan dengan penerapan POC BMW. Hasilnya alhamdulillah luar biasa, tomatnya lebat dan besar-besar, membuat para tetangga yang lewat berdecak kagum
. Pertama-tama biasanya noda kecil dan dangkal, tetapi lama-lama menjadi besar, gelap, dan dalam. Seiring buah berkembang, noda busuk kemudian mengering dan menjadi datar, hitam, dan kasar dalam tekstur/penampilan. Itulah yang dikenal dengan blossom end rot. Gejala ini mungkin hanya sebagian kecil saja menimpa beberapa tanaman, tetapi bisa juga merata dan menimbulkan kerugian bagi petani.
Comments
Post a Comment